Pulau Tanakeke Keindahan Tersembunyi di Takalar

Pulau Tanakeke Keindahan Tersembunyi di Takalar

Tanakeke adalah gugusan kepulauan yang berada di selatan Kabupaten Takalar dan masuk perairan Selat Makassar. Untuk sampai ke pulau ini, ada dua akses, yakni melalui pelabuhan Takalar lama dan penyeberangan di Popsa, Makassar, perahu bermesin tersedia setiap saat untuk transportasi dari daratan ke pulau. Waktu tempuh berkisar 30-45 menit dan bisa lebih singkat dengan menggunakan kapal cepat. Ada banyak dermaga di sekitar pulau yang dapat menjadi tempat bersandar bagi perahu atau kapal.

Tanakeke mungkin belum terkenal seperti pulau-pulau yang ada di Selat Makassar, seperti Pulau Samalona dan Khayangan. Pulau ini pun tak memiliki fasilitas hotel atau rumah makan layaknya di pulau wisata. Akan tetapi, bukan berarti pulau ini tak layak dikunjungi.

Keindahannya tak dipungkiri akan memesona siapa pun yang melihatnya. Keindahan Tanakeke bukan hanya pada hamparan pasir putih yang luas, pantai yang landai, atau burung camar yang kadang terbang rendah. Bukan pula sekadar terumbu karang yang indah. Lebih dari itu, pulau ini memiliki keistimewaan lainnya.

Setidaknya berjalan-jalan mengelilingi pulau, kita akan mendapat pemandangan lain, yakni padang lamun yang tumbuh di atas pasir. Berjalan di pematang, dengan hamparan padang lamun di kiri-kanan, adalah keindahan tersendiri. Di sisi lain, di antara perkampungan terdapat pepohonan besar.

Masih ada sisi lain dari keindahan Tanakeke, yakni hutan bakau. Dahulu, pulau ini menjadi salah satu tempat di mana bakau tumbuh subur dengan luas mencapai lebih dari 1.700-an hektar. Gencarnya alih fungsi lahan ke tambak udang membuat luas hutan bakau berkurang.

Namun, lebih dari lima tahun terakhir, rehabilitasi hutan bakau gencar dilakukan kelompok lembaga swadaya masyarakat, Yayasan Hutan Biru, di wilayah ini. Itulah membuat hutan bakau kembali lebat. Ini menjadi salah satu bagian menarik yang kerap dikunjungi.

Hutan bakau di kawasan ini menjadi tempat belajar sekaligus penelitian bagi banyak orang. Bahkan, tak jarang menjadi obyek liputan media baik lokal, nasional, maupun internasional.

Wisata dan belajar

Tanakeke sesungguhnya adalah tempat wisata sekaligus belajar. Bukan hanya soal mangrove, tetapi juga biota khas yang hidup di sekitar pulau ini. Beragam jenis ikan, kepiting, dan udang tumbuh di perairan sekitar Tanakeke. Tentu saja, menyantap ikan segar menjadi salah satu yang tak bisa diabaikan jika ke Tanakeke.

Tak hanya itu, budidaya rumput laut pun menjadi salah satu obyek menarik untuk dilihat sekaligus dipelajari. Di beberapa bagian Tanakeke, masyarakat setempat membudidayakan rumput laut. Kerap pengunjung memanfaatkan perahu kecil untuk mengitari lokasi di mana tali temali tempat rumput laut dibudidayakan membentang.

Tanakeke mungkin belum masuk dalam daftar destinasi wisata yang sudah tertata dan punya fasilitas lengkap. Belum ada penginapan dan rumah makan. Namun, pintu rumah-rumah penduduk terbuka lebar bagi pengunjung. Bahkan, untuk makan bisa menitip uang belanja pada para pemilik rumah.

Dinas Pariwisata dan Budaya Sulawesi Selatan kini mulai fokus menggarap dan membenahi wisata kemaritiman di wilayah ini. Setidaknya beberapa obyek wisata maritim sedang dipersiapkan untuk menjadi destinasi unggulan. Ini dilakukan karena Sulsel menjadi salah satu andalan dalam program kunjungan wisatawan mancanegara hingga 12 juta ke Indonesia yang dicanangkan Kementerian Pariwisata. Saat ini, sejumlah hal mendasar, seperti fasilitas penunjang, sedang dibenahi.

Di Sulsel, untuk wisata maritim, beberapa obyek wisata sudah menjadi unggulan, seperti Pantai Bira di Bulukumba dan Taman Bawah Laut Takabonerate di Kabupaten Selayar. Namun, wisatawan kini mulai diperkenalkan dengan sejumlah destinasi wisata maritim yang baru, yang tak kalah menarik.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulsel Jufri Rahman mengatakan, Sulsel menargetkan peningkatan jumlah kunjungan. Menurut dia, tahun 2014, target kunjungan wisatawan terlampaui. Misalnya kunjungan wisman yang ditarget 100.000 orang, realisasinya jadi 150.000 orang. Adapun pergerakan wisatawan Nusantara yang ditarget 5,5 juta, kini sudah terlampaui. Namun, sekitar 70 persen di antaranya masih ke Tana Toraja.

Jadi, tunggu apa lagi. Jika punya jiwa petualang dan ingin berwisata di lokasi yang belum terjamah tetapi punya keindahan tersembunyi, boleh mencoba ke Tanakeke. (Kompas/Reny Sri Ayu)

Subscribe to receive free email updates: