Wisata Sejarah Makassar 3 Hari 2 Malam

Kota Makassar merupakan kota yang memiliki sejarah panjang hingga terbentuk seperti sekarang. Awalnya Kota Makassar merupakan wilayah dari Kerajaan Gowa  - Tallo, merupakan salah satu kerajaan besar dan paling sukses pada abad ke-15 yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa – Tallo yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar terdiri dari beberapa kerajaan yang bercorak Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo, Bone, Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya dakwah dari Datuk ri Bandang dan Datuk Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah raja memeluk Islam, rakyat pun segera ikut memeluk Islam.

Kerajaan Gowa dan Tallo pernah dipimpin oleh raja yang sangat terkenal yaitu Sultan Hasanuddin (1653 - 1669). Beliau diberikan julukan Ayam Jantan dari Timur, berkat keberanian dan semangat perjuangannya hingga Makassar menjadi kerajaan besar dan berpengaruh terhadap kerajaan di sekitarnya. Dibawah kepemimpinannya Kerajaan Gowa berkembang menjadi satu kekuatan besar di kawasan timur Nusantara. Sultan Hasannudin berhasil memperluas pengaruh Kerajaan Makassar sampai ke Maros, Bulukamba, Mandar, Sulawesi Utara, Luwu, Butan, Selayar, Sumbawa, dan Lombok. Sultan Hasanuddin juga berhasil mengembangkan pelabuhannya dan menjadi bandar transito di Indonesia bagian timur pada waktu itu.

Kerajaan Makassar (Gowa-Tallo) terlibat persaingan dengan Kerajaan Bone yang dipimpin oleh Arung Palakka. Persaingan antara dua kekuatan tersebut pada akhirnya melibatkan campur tangan dari Belanda dalam sebuah peperangan yang dinamakan Perang Makassar (1660-1669). Belanda yang mempunyai tujuan tertentu yaitu, berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah di pelabuhan Makassar memanfaatkan situasi dengan berpihak pada Kerajaan Bone, sebagai musuh Kesultanan Makassar. Kemudian dalam peperangan Makassar ini Kesultanan Makassar dipimpin langsung oleh Sultan Hasannudin tidak bisa mematahkan kekuatan Kerajaan Bone yang dibantu oleh kekuatan Belanda yang berambisi menguasai Makassar. Kemudian Hasannudin dipaksa oleh VOC untuk menandatangai perjanjian Bungaya (18 November 1667) sebagai tanda takluk kepada VOC.

Akibat kekalahannya, peranan Kerajaan Makassar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan berakhir. Sebaliknya, VOC memperoleh tempat yang strategis di Indonesia bagian timur. Rakyat Makassar yang tidak mau menerima Perjanjian Bongaya, seperti Karaeng Galesung dan Monte Merano, melarikan diri ke Mataram. Selanjutnya, untuk memperlemah Makassar, Benteng Sombaopu dihancurkan oleh Speelman dan Benteng Ujung Pandang dikuasai VOC diganti nama menjadi benteng Ford Roterdam.

Wisata Sejarah Makassar 3 Hari 2 Malam
Pelabuhan Paotere

Wisata Sejarah Makassar 3 Hari 2 Malam


Hari 01: Tiba di Makassar (L/D).
Setelah tiba di Bandara International Hasanuddin, peserta akan dijemput oleh local guide “Welcome to Makassar”. Selanjutnya peserta akan diajak makan siang direstoran local. Seteah makan siang, kita akan mengunjungi “Makam Pangeran Diponegoro” Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau ditahan dan ditawan oleh Belanda kemudian diasingkan di Makassar. Selanjutnya kita akan mengunjungi “Pelabuhan Paotere” yang merupakan Pelabuhan Tertua warisan dari Kerajaan Gowa-Tallo, disini anda dapat juga melihat kehidupan sehari-hari desa nelayan di Makassar. Sore hari peserta akan di transfer ko hotel, untuk check in. Makan malam akan disajikan dilokal restoran.

Hari 02: Makassar Full day Tour (B/L/D).
Setelah sarapan pagi dihotel, peserta akan dijemput untuk mengunjungi “Museum Balla Lompoa” yang merupakan replika Istana Kerajaan Gowa, yang didalam terdapat benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa. Setelah itu kita akan mengunjungi kompleks “Makam Sultan Hasanuddin”. Kemudian kita akan mengunjungi “Mesjid Katangka” yaitu mesjid tertua yang dibangun pada abad ke-16, oleh Sultan Gowa Imangngerangi Daeng Manrabia Alauddin (Sultan Alauddin), yang merupaka Raja Gowa pertama Gowa yang memeluk Islam. Kemudian makan siang di restoran lokal. Kemudian tour dilanjutkan dengan mengunjungi “Fort Rotterdam” yang dibangun sekitar abad ke-15 oleh Kerajaan Gowa, didalam benteng terdapat museum “La Galigo” dimana amda dapat melihat adat dan budaya dari masyarakat Sulawesi Selatan. Sore hari akan di isi dengan menikmati pemandangan laut dan hembusan angin sepoi-sepoi di “Pantai Losari”. Kemudian dilanjutkan makan malam dilokal restoran, selajutnya kembali ke hotel untuk istirahat.

Hari 03: Transfer Out  (B).
Setelah sarapan pagi dan check out hotel, kemudian anda akan dijemput dan diantar menuju Bandara International Hasanuddin untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Asal. Tour Selesai

Harga Sudah Termasuk :
Tiket Pesawat PP
Akomodasi Hotel sesuai pilihan (twin share)
Local Transport sesuai jumlah peserta, sudah termasuk (BBM, Driver, Parkir & Tol)
Local Guide selama tour
Makan sesuai Program di Local Restaurant
Tiket Masuk Objek Wisata
Air Mineral 600 ml
Tour sesuai program

Harga Belum Termasuk
Guide Lokal sesuai klasifikasi bahasa yang diinginkan
Pengeluaran Pribadi Selama Tour
Tambahan diluar Program Tour

Subscribe to receive free email updates: