Provinsi Sulawesi Selatan
Nama Resmi : Provinsi Sulawesi Selatan
Ibukota : Makassar
Luas Wilayah : 46.717,48 Km2 *)
Jumlah Penduduk : 9.453.168 Jiwa *)
Suku Bangsa : Makasar, Bugis, Mandai, Toraja.
Agama : Islam, Protestan, Katolik
Wilayah Administrasi : Kab.: 21, Kota : 3, Kec.: 306, Kel.: 785, Desa : 2.253 *)
Lagu daerah : Ma Rencong, Pakarena.
Website : http://www.sulselprov.go.id/
Geografis
Sulawesi Selatan, begitulah nama Provinsi yang berada di kawasan Indonesia Timur ini disebut banyak orang. Provinsi dengan ibukotanya Makassar ini, memiliki luas wilayah ±45.000 km2 yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone, dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Masyarakat Sulawesi Selatan terdiri dari berbagai suku yang mendiami pulau ini. diantaranya suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Masing-masing suku memiliki kebudayaan dan adat istiadat tersendiri.Bahasa
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam, salah satunya adalah bahasa. Bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan, diantaranya sebagai berikut :- Bahasa Makassar merupakan salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan oleh etnik suku Makasssar, yang mendiami beberapa daerah di Sulawesi Selatan seperti Kota Makassar, Kab. Gowa dan Kab. Takalar. Bahasa ini mempunyai abjadnya sendiri, yang disebut Lontara, namun sekarang banyak juga ditulis dengan menggunakan huruf Latin.
- Bahasa Bugis adalah salah satu dari rumpun bahasa Austronesia yang digunakan oleh etnik Bugis di Sulawesi Selatan, yang tersebar di Kab Maros, Kab Pangkep, Kab Barru, Kota Parepare, Kab Pinrang, sebahagian kab Enrekang, sebahagian kab Majene, Kab Luwu, Kab Sidenreng Rappang, Kab Soppeng, Kab Wajo, Kab Bone, Kab Sinjai, Kab Bulukumba, dan Kab Bantaeng. Namun yang membedakan bahasa bugis disetiap daerah terletak pada dialek dan pengucapan kata-katanya.
- Bahasa Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Kabupaten Tana Toraja dan sekitarnya.
- Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Di samping di wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
- Bahasa Pettae adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah Tana Luwu, mulai dari Siwa,Kabupaten Wajo, Enrekang Duri, sampai ke Kolaka Utara,Sulawesi Tenggara.
- Bahasa Duri adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan yang masuk dalam kelompok dialek Massenrempulu. Di antara kelompok Bahasa Massenremplu, Bahasa Duri memilki kedekatan dengan bahasa Toraja dan bahasa Tae' Luwu. Penuturnya tersebar di wilayah utara Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja.
- Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
Agama
Penduduk Sulawesi Selatan sebagian besar beragama Islam (86,63 persen), sedangkan selebihnya beragama Kristen (8,93 persen), dan beragama lainnya (1,61 persen).Budaya dan Adat Istiadat
Dalam budaya suku Bugis-Makassar atau masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya. Terdapat tiga hal yang bisa memberikan gambaran tentang budaya dan adat istiadat orang bugis-makassar, yaitu konsep ade, siri' na pesse.- Konsep Ade dalam bahasa indonesia adalah adat istiadat merupakan serangkaian norma atau peraturan dalam masyarakat yang terkait satu sama lain. Misalnya tingkah laku yang baik ditengah masyarakat, keturunan masyarakat, dan penetapan hukum berdasarkan syariat islam.
- Konsep Siri' yaitu mengacu pada perasaan malu dan harga diri.
- Konsep Pesse' atau Pacce mengacu pada suatu kesadaran dan perasaan empati terhadap penderitaan yang dirasakan oleh setiap anggota masyarakat.
Pariwisata
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi pariwisata yang dianggap mampu untuk memberikan kontribusi besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Beberapa potensi pariwisata diantaranya :- Objek Wisata Alam diantaranya seperti Pulau Kayangan, Pantai Bira, Pantai Lumpus Goa Mampu, Pulau Lae Lae, Pantai Takalar, dan Taman Nasional serta Pemandian Bantimurung, merupakan daerah yang memiliki potensi cukup besar untuk menarik minat pengunjung luar dan dalam negeri.
- Objek Wisata Cagar Budaya dan Peninggalan Sejarah yang dapat dikunjungi adalah Benteng Sombu Opu, Benteng Port Rotterdam, Makam Raja-Raja Tallo, Makam Pahlawan Sultan Hassanudin, Keraton Raja Gowa, Makam Raja-Raja Bugis Watang Lamuru, Tana Toraja, dan banyak lagi keindahan budaya yang bisa ditemui di daerah ini.
- Objek Wisata Adat dan Istiadat, yang bisa dinikmati para pelancong adalah Tana Toraja. Merupakan daerah wisata yang sangat unik. dengan tujuan wisata seperti makam para suku Toraja karena para jenazah disimpan di goa-goa batu yang tinggi. Wisata menarik lainnya adalah penguburan mayat Rambu Solo. Sebelum penyimpanan jenazah, dilakukan upacara adat yang sangat meriah yang berlangsung selama 2 – 6 hari dengan melakukan beberapa tradisi seperti tarian dan adu kerbau. dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Objek Wisata Hiburan dan Belanja yang dapat dikunjungi seperti Trans Studio Theme Park, Pusat perbelanjaan (Mall) dan Tradisional.
Makanan Tradisional
Sulawesi Selatan memiliki beberapa macam makan Tradisional yang enak dan menggugah selerah. diantaranya.
- Pisang Epe
- Pisang ijo
- Bassang
- Coto Makassar
- Kapurung
- Nasu Palekko
- Roti Maros
- Tenteng
- Baje Bandong
- Bipang
- Benno
- Baroncong
- Sop Saudara
- Barongko
- Bandang-Bandang
- Sup Konro
- Pallubasa
- Pallu Butung
Wilayah Admistrasi
Sulawesi selatan memiliki wilayah admistrasi kabupaten/kota. Diantaranya sebagai berikut :No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota | Luas wilayah (km²) |
---|---|---|---|
1 | Kabupaten Bantaeng | Bantaeng | 395,83 km² |
2 | Kabupaten Barru | Barru | 1.174,71 km² |
3 | Kabupaten Bone | Watampone | 4.559 km² |
4 | Kabupaten Bulukumba | Bulukumba | 1.154,67 km² |
5 | Kabupaten Enrekang | Enrekang | 1.786,01 Km² |
6 | Kabupaten Gowa | Sungguminasa | 1,883.32 km² |
7 | Kabupaten Jeneponto | Bontosunggu | 749.79 km² |
8 | Kabupaten Kepulauan Selayar | Benteng | 10.503.69 km2 |
9 | Kabupaten Luwu | Belopa | 3.000,25 km2 |
10 | Kabupaten Luwu Timur | Malili | 6,944.88 km2 |
11 | Kabupaten Luwu Utara | Masamba | 7.502,58 km2 |
12 | Kabupaten Maros | Turikale | 1.619,12 km2 |
13 | Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan | Pangkajene | 1,236.27 km2 |
14 | Kabupaten Pinrang | Pinrang | 1,961.77 km2 |
15 | Kabupaten Sidenreng Rappang | Watang Sidenreng | 2,506.19 km2 |
16 | Kabupaten Sinjai | Sinjai | 819.96 km2 |
17 | Kabupaten Soppeng | Watansoppeng | 1,359.44 km2 |
18 | Kabupaten Takalar | Pattallassang | 566.51 km2 |
19 | Kabupaten Tana Toraja | Makale | 2,054.30 km2 |
20 | Kabupaten Toraja Utara | Rantepao | 1,151.47 km2 |
21 | Kabupaten Wajo | Sengkang | 2,056.20 km2 |
22 | Kota Makassar | Makassar | 175.77 km2 |
23 | Kota Palopo | Palopo | 247.52 km2 |
24 | Kota Parepare | Parepare | 99,33 km2 |
(berbagai sumber)