Tana Beru, Sentra Pembuatan Perahu Phinisi.
 |
| Pengerjaan Perahu |
Kapal Phinisi merupakan kapal tradisional yang mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Tiga layar dipasang pada bagian ujung depan, dua layar di bagian depan, dan dua layar lagi dipasang di bagian belakang kapal. Tujuh layar ini menyimbolkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera di dunia.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis Kapal Pinisi. Jenis pertama adalah Lamba atau Lambo yang merupakan Kapal Pinisi modern yang sudah dilengkapi dengan motor atau mesin diesel. Sementara itu, jenis kedua adalah Palari yang merupakan bentuk awal Kapal Pinisi dengan ukuran lebih kecil dibandingkan Lambo.
Umumnya, ukuran Kapal Pinisi tidak terlalu besar. Kapal yang sebagian besar bahannya terbuat dari kayu itu hanya memiliki ukuran panjang antara 10-15 meter dengan daya angkut sekitar 30 ton saja. Secara fungsional, kapal ini biasa digunakan untuk mengangkut barang dagangan atau kargo maupun sebagai kapal nelayan untuk mencari ikan. Namun, saat ini tidak sedikit pula yang menggunakan Kapal Pinisi sebagai kapal pesiar yang mewah. Untuk menjadi sebuah kapal pesiar, ukuran Kapal Pinisi tentu jauh lebih besar dibandingkan kapal yang difungsikan sebagai kapal angkut atau kapal nelayan.
Tana Beru di Sulawesi Selatan merupakan tanah leluhur bagi Kapal Pinisi. Bisa dikatakan bahwa Tana Beru menjadi sentra pembuatan Kapal Pinisi di Sulawesi Selatan. Tana Beru terletak di Kabupaten Bulukumba, berjarak kurang lebih 180 kilometer dari Kota Makassar, dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat selama kurang lebih 4-5 jam. Anda akan melewati Tana Beru jika akan menuju destinasi wisata lain di Sulawesi Selatan, seperti Tanjung Bira dan Pulau Selayar.
 |
| Pengerjaan Perahu |
Sumber . destindonesia